Perbankan Syariah tumbuh diatas rata-rata industri
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar sejagat, Indonesia merupakan
peluang pasar sangat bagus bagi bisnis perbankan syariah. Sayangnya,
model syariah belum berkembang.
Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid, bisnis syariah sejauh ini baru memberikan kontribusi di bawah lima persen dari seluruh bisnis perbankan. Dia memperkirakan dalam lima tahun mendatang syariah bisa menyumbang sepuluh persen. "Mungkin lima tahun dari sekarang, syariah bisalah menjadi sepuluh persen, sekarang kan tiga persen," katanya.
Sebagai bukti, lelaki 55 tahun ini dalam wawancara khusus yang dimuat merdeka.com, mengungkapkan bisnis syariah CIMB Niaga tumbuh 70 persen saban tahun. Wawancara berlangsung santai dan ramah di ruang tamu lantai 15 Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Arwin mengenakan kemeja biru dipadu dasi abu-abu serta celana panjang hitam ditemani Kepala Ahli Ekonomi CIMB Niaga Winang Budoyo.
Arwin menegaskan aturan baru Bank Indonesia soal batas maksimal 40 persen buat kepemilikan saham asing di perbankan Indonesia tidak memberi dampak buat CIMB NIaga. Dia juga bercerita soal berbagai layanan berkualitas dari pihaknya yang membuat ia yakin nasabah bakal setia.
Sedangkan dari pertumbuhannya, tidak diragukan lagi konvensional kalah dari syariah. Tapi kalau melihat porsinya, konvensional masih 97 persen dan syariah tiga persen. Artinya, syariah punya prospek sangat bagus.
Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid, bisnis syariah sejauh ini baru memberikan kontribusi di bawah lima persen dari seluruh bisnis perbankan. Dia memperkirakan dalam lima tahun mendatang syariah bisa menyumbang sepuluh persen. "Mungkin lima tahun dari sekarang, syariah bisalah menjadi sepuluh persen, sekarang kan tiga persen," katanya.
Sebagai bukti, lelaki 55 tahun ini dalam wawancara khusus yang dimuat merdeka.com, mengungkapkan bisnis syariah CIMB Niaga tumbuh 70 persen saban tahun. Wawancara berlangsung santai dan ramah di ruang tamu lantai 15 Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Arwin mengenakan kemeja biru dipadu dasi abu-abu serta celana panjang hitam ditemani Kepala Ahli Ekonomi CIMB Niaga Winang Budoyo.
Arwin menegaskan aturan baru Bank Indonesia soal batas maksimal 40 persen buat kepemilikan saham asing di perbankan Indonesia tidak memberi dampak buat CIMB NIaga. Dia juga bercerita soal berbagai layanan berkualitas dari pihaknya yang membuat ia yakin nasabah bakal setia.
Sedangkan dari pertumbuhannya, tidak diragukan lagi konvensional kalah dari syariah. Tapi kalau melihat porsinya, konvensional masih 97 persen dan syariah tiga persen. Artinya, syariah punya prospek sangat bagus.
0 comments:
Post a Comment