Peluang Menjadi Marketing/ Marketer Syariah | Dapat BERKAHnya, Dapat Pula REJEKInya

Marketing Syariah
1) Kesempatan menjadi marketing/agen Produk Syariah di Kota Anda di Seluruh Indonesia
2) Mendapatkan pelatihan bagaimana memasarkan Produk Syariah dan langsung Closing/ berhasil melakukan penjualan
3) Terbuka Bagi Siapa Saja yang Serius Ingin Bekerjasama (Pria/ Wanita/ Menikah/ Lajang/ Ibu Rumah Tangga/ Berpengalaman/ Belum Berpengalaman/ Lulus Kuliah/ Tidak Lulus Kuliah/ Tidak Kuliah/ Sedang Kuliah)
4) Pengisian Data Lengkap akan Membantu Kami Segera Menghubungi Anda Via HP/ Email
5) Kesempatan Tanya Jawab Akan Diberikan Kesempatan Pada Saat Kami Hubungi
6) Pengisian Data Berikut Ini sebagai Langkah Awal Seleksi Pemilihan Partner Kerja Kami di Kota ANDA
7) Data yang Masuk Hanya Dipergunakan untuk Kepentingan Seleksi Marketing Freelance Kami (tidak diserahkan ke pihak lain)
8) Bukan Penawaran MLM, Money Game, dan Sejenis
9) Marketing Freelance yang Terpilih akan Mendapatkan Coaching/pendampingan Via YM, Facebook, Video,Ebook, Email
10) Kami tidak Memungut Biaya

Perbankan Syariah tumbuh diatas rata-rata industri

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar sejagat, Indonesia merupakan peluang pasar sangat bagus bagi bisnis perbankan syariah. Sayangnya, model syariah belum berkembang.

Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid, bisnis syariah sejauh ini baru memberikan kontribusi di bawah lima persen dari seluruh bisnis perbankan. Dia memperkirakan dalam lima tahun mendatang syariah bisa menyumbang sepuluh persen. "Mungkin lima tahun dari sekarang, syariah bisalah menjadi sepuluh persen, sekarang kan tiga persen," katanya.

Sebagai bukti, lelaki 55 tahun ini dalam wawancara khusus yang dimuat merdeka.com, mengungkapkan bisnis syariah CIMB Niaga tumbuh 70 persen saban tahun. Wawancara berlangsung santai dan ramah di ruang tamu lantai 15 Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Arwin mengenakan kemeja biru dipadu dasi abu-abu serta celana panjang hitam ditemani Kepala Ahli Ekonomi CIMB Niaga Winang Budoyo.

Arwin menegaskan aturan baru Bank Indonesia soal batas maksimal 40 persen buat kepemilikan saham asing di perbankan Indonesia tidak memberi dampak buat CIMB NIaga. Dia juga bercerita soal berbagai layanan berkualitas dari pihaknya yang membuat ia yakin nasabah bakal setia.
 
Sedangkan dari pertumbuhannya, tidak diragukan lagi konvensional kalah dari syariah. Tapi kalau melihat porsinya, konvensional masih 97 persen dan syariah tiga persen. Artinya, syariah punya prospek sangat bagus.

0 comments:

Post a Comment